Anggrek Baru Dari Gunung Kinabalu : Anggrek Cleisocenrto Kinabaluense

Sunday, July 15, 2012 | comments (1)



Anggrek jenis ini bernama Cleisocentro kinabaluense Metusala & J.J Wood.Julukan atau ephitet kinabaluense yang menandakan lokasi asal spesimen Anggrek itu.
Ada 4 marga Cleisocentro di pulau Kalimantan yang sejauh ini seluruhnya terekam hanya dari kawasan Sabah (endemik Sabah),termasuk tiga diantaranya dapat ditemukan di Gunung Kinabalu(C.Abasi,C.Merillianum dan C.Kinabaluense).

Menurut Destario,Anggrek jenis baru itu ditemukan dan dideskripsikan untuk pertama kalinya dari spesimen herbarium berumur 50 Tahun yang tersimpan rapi di Herbarium Kew Inggris.Destario tidak sengaja menemukannya,saat melakukan observasi pada lebih dari 2000 spesimen herbarium Anggrek asal Sabah yang tersimpan di Herbarium Kew.

Penemuan ini menjadi kejutan tersendiri bagi taksonom Anggrek Kew,karena tidak menyangka masih ditemukan jenis baru dari kumpulan spesimen yang sebenarnya telah di observasi berulang kali untuk pembuatan karya tulis ilmiah.

Spesimen jenis baru ini di koleksi pada tahun 1961 dari dataran tinggi berketinggian 2400 sampai 3000 meter ,semenjak itu belum ditemukan kembali.

Anggrek Cleisocentron Kinabaluense tumbuh secara ephifit dan batangnya dapat meninggi 20 cm.Kuntum bunga berukuran panjang 2,2 sampai 3 sentimeter dan lebar 1 sampai 1,2 sentimeter sedangkan dalam satu perbungaan tersusun atas 8-12 kuntum bunga.Secara Morfologi Anggrek ini dekat dengan C gokusingii dan C Merillianum,tapi memiliki perbedaan,terutama pada kalus yang berada di pangkal bawah bibit bunga yang menyerupai kantung,serta cuping samping bibir bunganya yang menyerupai kantung serta cuping samping bibir bunga yang tidak bertoreh.

Kajian taksonomi Anggrek mengungkapkan bahwa di Gunung Kinabalu terdapat sekitar 726 takasa Anggrek yang terbagi dalam 134 marga ,sekitar 25 persen di antaranya merupakan endemik Sabah dan lebih dari 46 persen merupakan endemik pulau Borneo(Kalimantan).

Sehubungan penemuan Anggrek jenis baru oleh peneliti LIPI ,Destario sangat mengharapkan pemerintah membantu peningkatan laju penelitian tentang kajian dasar keragaman hayati sebelum terdegradasi oleh laju konfersi hutan yang sangat cepat.Lihat Juga berita tentang Anggrek Mini



sumber : Tempo
Share this article :

+ comments + 1 comments

July 17, 2012 at 9:04 PM

Info lebih lengkap silahkan lihat di Tanaman Hias

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. tanaman hias - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger